Sabtu, 26 Januari 2013

INDONESIA VS MALAYSIA MEMICU PERANG DUNIA KE 3

10:43 PM    3 comments

Ganyang Malaysia!!!… Perang dengan Malaysia! Itulah seruan banyak rakyat Indonesia kini ketika Malaysia terus melecehkan Indonesia. Lalu, jika pun terjadi perang, memang seperti apa perbandingan kekuatan militer antara Indonesia dengan Malaysia sebenarnya, dari peta politik, strategi, jumlah prajurit hingga peralatan perang (alustista)?
Berdasarkan data yang pelajari, salah satunya pada Buku Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal hasil riset Connie Rahakundini Bakrie, kekuatan militer Indonesia untuk ukuran Asia Pasifik memang masih kalah dibanding Amerika Serikat dan Cina, namun untuk di Asia Tenggara, Indonesia dan Singapura menjadi yang terbaik dari postur militer idealnya (dilihat dari perbandingan kekuatan militer dengan jumlah penduduk dan luas wilayah). Jadi, sebenarnya dari data statistik (jumlah prajurit dan alustista) Indonesia lebih unggul di banding Malaysia.
Lebih lanjut, walaupun banyak dikatakan Alutista TNI dari segi modernisasinya kurang baik dan cenderung sudah berumur tua, namun dibandingkan dengan yang dimiliki Tentara Diraja Malaysia, Alustista TNI lebih unggul.
Dengan alasan menjaga pertahanan nasional, saya tidak bisa menampilkan angka dan detil jumlah Alustista TNI.
Jika pun memang terjadi perang Indonesia VS Malaysia, medan darat adalah menjadi medan pertempuran utama, dan pada hitung-hitungan kekuatan di darat, Indonesia memliki keunggulan tersendiri, terutama dari kekuatan TNI AD-nya dan pasukan khusus bernama Kopasus yang sudah terkenal dan disegani oleh negara lain. Bahkan, sumlah negara di ASEAN berguru ke Indonesia dalam pelatihan prajuritnya.
Berdasarkan kajian dan pandangan saya pribadi, perang militer haruslah dihindari dalam arti tidak menjadi pilihan utama dalam menyelesaikan konflik yang terjadi sekarang. Karena tentunya akan menimbulkan effek yang lebih luas baik bagi Indonesia maupun Malaysia. Karena perang ini tidak hanya akan melibatkan kedua negara, tapi juga akan membawa negara lainnya. Terutama di pihak Malaysia, seperti pada perang Indonesia-Malaysia pada 1962-1966 (era Presiden Soekarno), Inggris dan Australia membantu Malaysia.
Seperti halnya pada 1962-1966, kondisi yang sama terjadi sekarang, dimana Malaysia kembali memancing agar Indonesia kembali menyerang. Malaysia ingin agar Indonesia melanggar Resolusi PBB yang melarang adanya penyerangan militer, kecuali jika diserang lebih dahulu.
Malaysia tampaknya memang segaja memancing agar Indonesia menyerang lebih dulu, dengan begitu mereka akan mendapatkan bantuan dari negara lainnya seperti Inggris, Australia dan negara sekutunya yang lain. Sebagai perbandingan, dulu Soekarno pun tidak langsung mengerahkan militer resmi, namun terlebih dahulu menggunakan pasukan tidak resmi. Sebagai catatan lainnya, Malaysia juga kini sering berkonflik dengan negara Asia Tenggara lainnya diantaranya Singapura, dan situasi ini yang sebenarnya bisa menjadi keunggulan Indonesia jika bisa melakukan pendekatan dengan Singapura.
Walaupun tidak harus mengedepankan serangan miiter yang resikonya tinggi, namun sikap tegas dari Pemerintah Indonesia tetap sangat dibutuhkan untuk menghadapi pelecehan demi pelecehan yang dilakukan Malaysia, dan seperti yang pernah saya bahas sebelumnya pada artikel Indonesia ‘Must Attack’ Malaysia , Indonesia memang harus mengambill sikap yang tegas dan menunjukan kewibawaanya sebagai bangsa yang besar.
Selain diplomasi yang bersifat offensif, langkah yang bisa dilakukan Indonesia adalah dengan menarik TKI yang ada di Malaysia yang berarti sedikit banyaknya akan ikut melumpuhkan sektor ekonomi Malaysia karena akan mengganggu produksi pabrik/industri di Malaysia. Selain itu, cara yang lebih ekstrem adalah dengan memutuskan hubungan diplomatik termasuk perdagangan, kerjasama pendidikan, penerbangan, dsb.

AKHIRNYA Perang Indonesia VS Malaysia




Perdana Menteri Malaysia merasa geram atas tindakan warga Indonesia yang telah melakukan pelemparan kotoran (tahi) ke Kantor Kedutaan Besar mereka yang berada di Indonesia. Tindakan warga ini dipicu atas penangkapan 3 petugas kelautan Indonesia yang menurut polisi kelautan malaysia telah melewati batas antara kedua negara. Merekapun dicekal layaknya mereka mencekal para penjahat dengan perlakuan kasar.


Pihak malaysiapun merasa kesabarannya sudah habis setelah menunggu oknum-oknum yang terlibat tidak kunjung mengeluarkan surat permohonan maaf. Sang pemimpin negara itupun langsung mengeluarkan instruksi kepada Kepala Polisi Malaysia untuk menerjunkan pasukannya di perbatasan kedua negara.



Bapak Susilo Bambang Yudhoyono selaku presiden Indonesia merasa geram dan tidak terima atas tindakan yang dilakukan oleh si tetangga negara. Instruksi untuk menyerang balik akhirnya dikeluarkan dengan munculnya dukungan dari berbagai elemen masyarakat termasuk Para Menteri dan semua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR-D) serta Pusat (DPR-RI).

Beliaupun memerintah Sang Panglima tertinggi Tentara Nasional Indonesia untuk menerjunkan pasukannya. Panglima tertinggi langsung mengeluarkan istruksi kepada bawahannya TNI angkatan Darat, TNI angkatan laut dan TNI angkatan udara untuk menyebar ke ke 3 titik perbatasan malaysia yakni perairan selat sulawesi utara (ambalat), perbatasan pulau kalimantan dengan Malaysia, dan perairan Batam. Kini daerah perairan perbatasan menjadi kawasan yang dingin, dimana-mana banyak tentara bersenjata, para nelayan, importir , maupun eksportir tidak berani untuk melaluinya.



Para warga yang merasa terhinapun ikut menyiapkan diri untuk bertempur melawan malaysia. Para pemimpin perguruan melatih kilat para warga yang ingin berangkat ke perbatasan mulai dari pelatihan fisik, mental hingga tenaga dalam. “2 hari cukup bagi kami untuk menjadikan orang-orang ini kebal terhadap peluru dan berbagai senjata tajam untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia” ujar salah seorang pelatih perguruan tersebut. 2 hari berlalu merekapun dikirim menuju perbatasan dihantarkan dengan Kapal dari TNI angkatan Laut.
Para warga Indonesia yang tidak ikut berangkat mengadakan ritual didaerah masing-masing. Mereka mengadakan doa bersama untuk kemenangan para pejuang negara ini. Mereka percaya bahwa Tuhan akan membantu hambanya yang berjuang dalam kebenaran.

Beberapa tembakan sempat dikeluarkan oleh pihak Malaysia terhadap Pasukan Indonesia, dari Indonesia tidak membalasnya hanya sekedar mempertahankan diri. Hingga tiba pasukan tambahan yang dikirim oleh Komando Strategi Angkatan Udara untuk melakukan penyerangan. Pertempuran antar kedua negara telah terjadi, suara tembakan mendesing, suara pesawat terbang yang memecahkan telinga, bom yang menghujan memporak porandakan beberapa tenda para prajurit. Prajurit malaysiapun tumbang satu persatu oleh perlawanan dari Tentara Nasional Indonesia.

Hingga akhirnya sang pemimpin prajurit malaysia mengibarkan bendera berwarna putih yang menandakan bahwa pasukannya telah menyerah. Para prajurit dan pejuang Indonesia itupun bersorak ria merayakan kemenangannya. Para warga mengucap syukur, Sang Presiden berbungah hati. Inilah Indonesia, dengan satu persatuan mampu menciptakan satu kekuatan dahsyat yang mampu mengalahkan kesombongan.
Di sisi lain sayapun ikut berbangga atas kemenangan Pasukan Negara tercinta ini hingga saya terbangun dari tidur dan melihat penunjuk waktu telah menunjukkan pukul 05.30 WIB saya telat melakukan sholat subuh. Saking bencinya dengan si tetangga, jadi keterusan di dunia mimpi nih. Semoga bisa membantu temannya Bang Munir yang melakukan penelitian akhir tentang mimpi.